
KESAKSIAN Warga Tonga: Letusan Bikin Telinga Berdenging, Bahasa Isyarat Untuk Selamatkan Keluarga
On Januari 20, 2022 by adminLetusan gunung berapi Hunga Tonga Hunga Ha’apai begitu dahsyat sehingga menimbulkan suara yang sangat keras dan memekakkan telinga. Warga di negara pulau kecil itu harus menggunakan bahasa isyarat untuk memberitahu keluarga yang disayangi berlari, menyelamatkan diri. "Ledakan pertama… telinga kami berdenging dan kami bahkan tidak bisa mendengar satu sama lain,” ujar Marian Kupu, jurnalis lokal kepada Reuters.
Ini merupakan testimoni saksi mata pertama yang muncul ke public dari negara Pasifik Selatan. “Jadi yang kami lakukan hanyalah menunjuk keluarga kami untuk bangun, bersiap siap untuk lari," katanya. "Kami mengungsi dan kemudian kami sekeluarga kabur begitu saja dari kawasan Kolovai, karena Kolovai berada tepat di tepi pantai," kata Bu Kupu menjelaskan suasana kisruh di luar ibu kota Nuku'alofa, Sabtu (15/1/2022) malam.
Ledakan, yang telah menewaskan sedikitnya tiga orang, mengirimkan gelombang tsunami setinggi sekitar 15 meter yang menerjang pantai di satu pulau kecil dan merusak desa, resor, dan banyak bangunan lainnya. Ledakan itu juga memutus komunikasi domestik dan luar negeri, memutuskan kabel internet bawah laut. Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA mengatakan kekuatan letusan itu diperkirakan setara dengan 5 10 megaton TNT, atau lebih dari 500 kali lipat dari bom nuklir yang dijatuhkan Amerika Serikat di Kota Hiroshima, Jepang, pada akhir Perang Dunia II, Agustus 1945.
Lima hari kemudian, komunikasi hanya dipulihkan sebagian dan laporan saksi mata mulai bermunculan. Berdiri di pinggir jalan ibu kota, Kupu mengenakan masker dan syal putih untuk melindungi dirinya dari debu vulkanik yang masih menyelimuti Tonga dan telah mencemari persediaan air minum. "Debu ada di atap, pohon, di mana mana," katanya.
"Yang kita khawatirkan sekarang adalah air minum yang bersih. Sebagian besar air minum kita sudah tercemar debu vulkanik," ujarnya. Ketika ditanya tentang persediaan makanan untuk sekitar 105.000 orang di Tonga, Kupu berkata: "Mungkin kita bisa bertahan selama beberapa minggu ke depa,n tapi saya tidak yakin dengan air." Letusan gunung bawah laut ini membuat aliran listrik ke ibu kota dan tempat lain masih tidak stabil.
“Listrik sudah menyala, tapi byar pet. Ini karena banyak abu di trafo dan lampu jalan yang rusak. Ada yang padam sampai berjam jam, ada yang sampai berhari hari,” kata Kupu. Di sekitar ibu kota dan di pulau pulau terluar, orang orang pada Kamis (20/1/2022) mengais ngais puing puing dan debu ketika mereka mulai membangun kembali dan menunggu bantuan asing tiba. Kupu mengatakan beberapa desa di sisi barat Tonga terkena dampak yang sangat parah.
You may also like
Pos-pos Terbaru
- Maksimalkan Pengobatan Dan Perawatan Penyakit Kritis Dengan Asuransi Penyakit Kanker Terbaik
- Temukan Paket Internet Harian By.U dengan Kuota yang Cukup untuk Aktivitas Sehari-hari
- Lowongan Kerja Posisi Event Manager, Apa Saja Tugasnya?
- eSIM Tidak Hanya Bisa Dipakai di iPhone
- Beberapa Kelebihan Aplikasi Download Video TikTok, SSSTikTok
- Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli PC Gaming Untuk Main Game Yang Seru
- Tips Liburan ke Bali untuk Pertama Kalinya
- Jangan Remehkan Manfaat Social Media Listening Tools!
- Aplikasi Kasir Pintar Olsera Mempermudah Bisnis Anda
- Cara Mengatasi Nyeri Haid Secara Alami Tanpa Obat
Tinggalkan Balasan