Kronologi Pasien Omicron di RI Meninggal, Sempat Tak Bergejala Lalu Sesak Nafas 3 Hari Kemudian
On Januari 23, 2022 by adminJuru Bicara Vaksinasi Covid 19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan kronologi meninggalnya pasien Covid 19 varian Omicron di Indonesia. Adapun, ada dua pasien Omicron yang meninggal dunia pada Sabtu (22/1/2022). Pertama menimpa laki laki berusia 64 tahun dengan transmisi lokal dan meninggal di RS Sari Asih Ciputat, Tangerang Selatan.
Sementara kedua menimpa perempuan berusia 54 tahun yang merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri dan meninggal di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Menurut Nadia, kronologi pasien Omicron wanita (54) meninggal dunia terjadi setelah pulang dari perjalanan luar negeri. Sang pasien memiliki beberapa penyakit komorbid atau penyerta dan telah melakukan vaksinasi.
"Kasus kematian ini cukup spesifik, yang pertama pelaku perjalanan luar negeri, yang bersangkutan sudah divaksin dan kebetulan punya penyakit komorbid cukup banyak." "Dia punya obesitas, dia punya gula darah yang tidak terkontrol dengan baik dan juga punya penyakit hipertensi," kata Nadia, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Minggu (23/1/2022). Kemudian, saat pertama kali terinfeksi Covid 19 varian Omicron, Nadia menyebut sang pasien yang melakukan isolasi di sebuah hotel tidak mengalami gejala.
Namun, tiga hari kemudian, pasien mulai mengalami gejala yakni sesak nafas. "Pada waktu terinfeksi Covid 19 varian Omicron, diawal memang gejalanya tidak ada." "Tapi dalam tiga hari setelah dinyatakan positif, mulai muncul tanda sesak dan pada waktu itu dia masih melakukan isolasi di hotel," ujar Nadia.
Setelah itu, pasien akhirnya dirujuk ke RSD Wisma Atlet untuk mendapatkan perawatan insentif. Lalu setlah dua hari menjalani perawatan, sesak nafas sang pasien justru bertambah parah. "Tetapi sedikit udah ada tanda sesak, langsung dilakukan rujukan ke RSD Wisma atlet."
"Setelah dua hari dirawat, sesak itu semakin bertambah yang akhirnya dirujuk kembali ke RSPI Sulianto Saroso," ungkap Nadia. Kemudian, saat dirawat di RSPI Sulianto Saroso, keadaan pasien kian memburuk hingga akhirnya meninggal dunia. Sementara, satu pasien lain yang meninggal dunia memiliki penyakit penyerta dan belum melakukan vaksinasi.
"Sementara kasus satunya, usia lansia dan sayangnya almarhum ini belum pernah mendapatkan vaksinasi, walaupun almarhum punya hipertensi dan sering kontrol ke puskesmas," ujar Nadia. Nadia menyebut, belum diketahui secara pasti alasan pasien belum divaksinasi. Namun, dari informasi sementara, pasien ragu melakukan vaksinasi karena memiliki banyak penyakit penyerta.
"Sampai saat ini masih beberapa informasi yang kita dapatkan, dikarenakan almarhum memiliki komorbid, dikatakan juga dia ada sakit ginjal sehingga almarhum masih ragu ragu mendapatkan vaksinasi," jelas Nadia.
You may also like
Pos-pos Terbaru
- Surat Berharga Negara (SBN) : Panduan Lengkap untuk Pemula
- Import Barang China : Panduan Lengkap untuk Memulai Bisnis Impor dari China
- Strategi Optimal untuk Keamanan Data dalam Layanan Cloud Computing
- Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi Tinggi
- Manfaat Penggunaan Panel Surya untuk Perkembangan Perusahaan
- Menggali Lebih Dalam Solusi SaaS ERP
- Lemari Pakaian : Menyimpan dan Menyusun Pakaian dengan Tepat
- Mengapa Penting Memilih Preschool Jakarta Barat yang Tepat
- SDG Indonesia: Menggagas Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
- Model Desain Cincin Berlian Solitaire yang Digemari Wanita
Tinggalkan Balasan